MITOS
1.
Cecak , Simbol Unik Suku Batak untuk Bertahan Hidup
Siapa
sih yang tidak kenal cecak? Anak kecil saja tahu, ya kan? Kok bisa sih hewan
yang satu ini dijadikan simbol unik oleh masyarakat Suku Batak? Kalian pasti
terheran-heran bukan? Padahal cecak kan menggelikan, terus banyak yang
beranggapan bahwa cecak merupakan hewan pembawa sial. Kok malah jadi simbol unik
sih?
Cecak
atau biasa kita sebut cicak merupakan
salah satu hewan melata yang cukup terkenal di kalangan anak-anak, ditambah lagi dengan lagu
“cicak cicak di dinding” siapa sih yang tidak hapal dengan lirik lagu tersebut?
Dari dulu lirik dan iramanya tidak berubah sama sekali kok, mungkin pada kata
“hap” nya yang sedikit diulang-ulang untuk membuat anak-anak terhibur.
Selain
lagunya, leluhur masyarakat Suku Batak meyakini cecak atau yang disebut dengan boraspati sebagai simbol kebijaksanaan
dan kekayaan.
Tahukan
kalian Ruma Bolon? Rumah tradisional Batak ini memiliki ciri khas pada
dindingnya yang kaya ukiran. Selain sebagai dekorasi, gorga memiliki nilai
filosofi bagi suku Batak. Salah satunya adalah ukiran cicak atau disebut juga
dengan ‘gorga boraspati’ yang
merupakan simbol kebijaksanaan dan kekayaan.
Ukiran cicak selalu menghadap ukiran 4 payudara
(adop-adop) dimana setiap adop-adop mempunyai artinya masing-masing. Adop-adop
yang pertama sebagai simbol kesucian, adop-adop yang kedua sebagai simbol
kesetiaan. Adop-adop yang ketiga sebagai simbol kesejahteraan, serta adop-adop
yang keempat sebagai simbol kesuburan wanita.
Munculnya filosofi tersebut bermula dari pengamatan
leluhur masyarakat Suku Batak terhadap pola hidup cicak yang bisa beradaptasi
dengan lingkungannya. Cicak bisa hidup di lantai, di dinding, di lorong, di
atap dan di mana saja. Dalam cengkeraman kucing pun, cicak bisa meloloskan diri
dengan melepas umpan ekor pengelabu.
Leluhur masyarakat suku Batak berharap generasi
penerusnya harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya di manapun ia
berada. Seperti kita ketahui, masyarakat Suku Batak kebanyakan merantau ke daerah
lain. Maka diharapkan di daerah perantauannya Suku Batak harus dapat
beradaptasi dengan lingkungan dan dengan masyarakat setempat. Sehingga akan
tetap bertahan, bagaimana pun situasi dan kondisi yang dihadapinya.
Filosofi itu juga yang diterapkan dalam pergaulan
masyarakat Suku Batak. Harus dapat bergaul dengan siapa saja dan menyikapi
dengan bijak perbedaan-perbedaan yang ada dalam suatu lingkungan, sehingga pada
akhirnya bisa hidup di mana saja.
Hal tersebut terbukti dengan kekerabatan masyarakat Suku
Batak yang masih sangat kuat sampai saat ini. Ketika orang Batak baru pertama
kali berkenalan satu dengan yang lainnya, maka yang akan dicari terlebih dahulu
adalah hubungan kekerabatan di antara mereka.
Selain itu, bagi masyarakat Suku Batak yang mata
pencahariannya adalah bertani, kemunculan cicak di lahan pertanian ladang dan
sawah diyakini sebagai pertanda tanaman akan tumbuh subur. Semakin sering cicak
muncul, tanaman semakin subur, sehingga dapat dipanen dengan hasil yang
memuaskan. Keanekaragaman suku memang memperkaya budaya bangsa.
Beda
halnya dengan Suku Batak, cecak itu dikenal dengan mitos lain yang membuat
hati selalu was-was. Ada apa sih? Konon masyarakat Suku Jawa
beranggapan bahwa kejatuhan cecak ini dianggap sebagai pertanda buruk akan datang musibah atau mara
bahaya, misalnya:
-
Kejatuhan cecak pertanda akan mendapat sial
dalam hidup
-
Kejatuhan cecak akan kehilangan sang pacar
-
Kejatuhan cecak rejeki diambil orang
-
Ada anggota keluarga yang akan meninggal
Bahkan,
bukan hanya kejatuhan cecaknya saja yang bikin sial, kotorannya pun juga. Kejatuhan
kotoran cecak berarti akan sakit. Udah
dapet baunya, dapet sialnya juga pula, benar-benar dirugiin banget yak? Kalau
hal ini menimpa kita, mitos tentang cecak jatoh ini benar adanya. Cecak benar-benar
pembawa mara bahaya. Tapi mitos ini sebaiknya jangan dianggap serius ya,
dikhawatirkan akan memberikan sugesti yang buruk bagi hidup kita.
Pertanyaannya :
Kenapa cecak/cicak bisa jatuh? Hayooo...
Sumber:
Abang
2.
Jangan Menyapu di Malam Hari
Kenapa
sih tidak boleh menyapu malam-malam? Konon katanya jika kita menyapu pada malam
hari, nanti rezekinya seret atau kebuang. Kok bisa ya? Mitosnya sih seperti
itu. Jadi kalau kita menyapu itu kan membawa kotoran yang ada didalam rumah ke
luar, kalau seandainya kotoran itu sebuah rezeki, itu berarti kita membuang
rezeki yang kita punya dong, ya kan? Yaudah, jangan nyapu kalau gitu, kan
katanya buang rezeki. Hei, bukan seperti itu maksudnya, ada banyak waktu menyapu mulai dari pagi, siang ataupun sore
sebelum matahari terbenam, kenapa harus malam hari? padahal sebelum menjelang
malam kita punya banyak waktu untuk menyapu. Lagi pula dahulu itu belum ada
penerangan, kalau kita menyapu malam hari, bukan hanya kotoran yang didalam
rumah kita saja yang tersapu, bisa saja perhiasan kita yang tidak sengaja jatuh
dan tersapu oleh kita, rugi dong kehilangan anting misalnya atau perhiasan lain
kebuang karena kita nyapu di malam hari tanpa adanya penerangan. Terus kalau
gak sempat nyapu dari pagi sampai sore gimana? Nah, ini dia masalahnya, kalau
kita haruskan menyapu malam itu juga karena gak betah menginjak lantai yang
berpasir halus, kotorannya “katanya” jangan
dibuang, disisihin dibalik pintu, besok pagi baru boleh membuangnya, “katanya” seperti itu. Tapi pernah
dengar tidak, konon jika kita menyapu dan menyimpan kotorannya itu dibalik
pintu, ada yang mengatakan jika berumah tangga antara pihak laki-laki atau
perempuannya akan punya simpanan (selingkuhan gitu). Haduh jadi gimana dong?
Yaudah nyapunya tunda jadi besok pagi saja. Salah sendiri tidak bisa
menyempatkan diri untuk menyapu sebelum meninggalkan rumah seharian.
Sumber
: Mama dan Kakak Sepupu
3.
Kedatangan Kupu-kupu
Siapa
sih yang tidak pernah lihat kupu-kupu? Jika dipandang cantik dan indah bukan?
Tapi, dibalik kecantikan dan keindahannya, ada monster terselubung yang mendasari
diri kupu-kupu tersebut. Hah? Monster? Sebenarnya bukan monster yang seperti
kalian pikirkan, monster yang saya maksud disini adalah ulat (karena saya takut
ulat, jadi saya sebut dengan monster). Saya sedikit cerita dulu nih tentang
pengalaman yang saya alami. Saya pernah kedatangan ulat bulu, dikamar mandi
saya, tepat diatas tempat semedi (dibaca=closet) pembawa inspirasi
menurut saya. Pagi-pagi saya sudah melakukan semedi sebelum berangkat ke
kampus, sekalian mandi, lumayan lama sih untuk mendapatkan suatu pencerahannya
saat itu. Awalnya saya biasa saja, dan ketika saya mandi, tanpa saya ketahui
sejak tadi diatas saya sudah ada monster yang sepertinya sedang mencari posisi
uwenak, dan seketika itu juga saya langsung berteriak ADA MONSTER!!!! Seketika jadi tidak mau mandi dan buru-buru keluar
kamar mandi. DILEMA BANGET! Antara
ketakutan dan keharusan, akhirnya saya memilih mencuci piring sembari menunggu
kepergian ulat bulu yang lagi uglet-uglet. Astagah, sampai saya selesai mencuci
piring, ulat itu tak hendak pergi. Waktu yang biasanya mandi 30menit kini
menjadi 5menit tanpa arti (memaksakan diri soalnya). Sampai pulang kampus,
monster itu masih ada. Kata mama, monsternya mau berubah jangan diusir. Pas
saya intip di kamar mandi, ternyata sudah jadi kepompong, berapa jam kemudian
saya cek lagi dengan rasa penasaran, ternyata dia sudah tiada. Sedih saat itu,
karena tidak bisa melihat perubahannya menjadi kupu-kupu yang seperti apa.
Kalau seperti itu tandanya apa yak? Kedatangan kupu-kupu kedalam rumah, banyak
yang bilang kalau akan kedatangan tamu dalam waktu dekat. Itu saja sih yang
saya tahu, tapi kalau kupu-kupunya masuk terus keluar lagi, berarti tamunya
tidak jadi datang. Jika kupu-kupu raksasa yang datang, berarti tamu berbadan
besar yang akan datang (bukan badan yang besar sebenarnya tapi orangnya yang
banyak). Jadi kalau ada kupu-kupu masuk kerumah jangan diusir ya, dibiarin aja
sampai dia mau pergi dengan sendirinya.
Sumber:
Mama, Abang, Kakak Sepupu
4.
Meniup Seruling Malam Hari
Ngapain
coba main seruling malam-malam, lagi hobi atau baru pertama kali bisa main
seruling? Itu yang pernah saya alami. Waktu saya kelas 4 atau 5 SD ada
pelajaran seni budaya yang mengharuskan muridnya untuk bisa memainkan alat
musik. Seruling salah satu alat musik
yang bisa dikatakan paling murah harganya saat itu, selain murah seruling juga
praktis dibawa kemana-mana karena tidak berat. Pemula nih ceritanya punya
seruling, belajar memainkannya sampai lupa waktu, sangking lagi asik-asik nya
bisa mainin seruling, jadi bawaannya mau niup terus. pas lagi mau ngambil
serulingnya dimalam hari, mama malah melarang, katanya jangan main seruling
malam-malam, nanti datang ular. Namanya juga anak SD kalau ditakuti seperti itu
ya pasti takut juga. Sejak itu saya tidak pernah memainkan seruling saat malam
hari.
Baru-baru
ini saya menemukan seruling jaman SD dulu, bentuk dan suaranya masih sama tidak
berubah sama sekali. Seketika saya ingat kalau tidak boleh memainkan seruling
pada malam hari, nanti datang ular. Sekarang saya mengerti mengapa mama
melarang saya meniup seruling malam hari, karena sudah malam dan mengganggu tetangga sekitar yang ingin
beristirahat, kalau soal ularnya gimana? Kan di India gitu kalau niup seruling
ular bisa muncul.
Pertanyaanya : Ular
bisa mendengar atau tidak?
Sumber:
Mama
5.
Jangan Bangun Tidur Siang-siang
Anak
muda jaman sekarang, susah banget kalau disuruh bangun pagi, iya kan? Ngaku
hayoo...
Jujur
saya termasuk dalam kategori malas bangun pagi (jangan dicontoh ya buat
adik-adik yang lain). Padahal dari dulu, dari saya masih kecil mama selalu
menyuruh saya bangun subuh, sekitar jam 5 atau jam 6 pagi lah. Kalau belum
bangun, saya akan kena omelan. Beruntungnya saat itu saya selalu masuk pagi
saat sekolah, jadi mau tidak mau jam 6 sudah harus bangun dan segera siap-siap.
Nah ketemu hari libur nih, waktu nya bangun siang. Tapi tetap saja disuruh
bangun pagi-pagi, digangguin sampai benar-benar bangun. Kenapa sih? Gangguin
orang lagi mimpi indah tahu. Jadi maunya cuman mimpi doang nih? Gak mau jadi
kenyataan?
Kata
mama jangan bangun siang-siang nanti rejekinya di patuk ayam. Kenapa? Konon
katanya jika kita bangun lebih awal sebelum matahari terbit dan ayam berkokok,
rejeki kita akan lebih banyak dibanding kita bangun saat matahari mulai terbit
karena kita sudah melakukan banyak aktifitas terlebih dahulu dibanding yang bangunnya
siang. Seorang pekerja yang bangunnya siang, dia akan terburu-buru datang
kekantor dibanding yang sudah bangun lebih awal, bahkan jika menaiki kendaraan
seperti kereta misalnya, orang yang bangun lebih siang bisa saja ketinggalan
kereta dan harus menunggu kereta berikutnya, seharusnya kereta sebelumnya itu
yang membuat dia tidak terlambat untuk berkerja, yah pokoknya gambarannya
seperti itu lah.