Minggu, 19 Maret 2017

MITOS

MITOS
1.   Cecak , Simbol Unik Suku Batak untuk Bertahan Hidup
Siapa sih yang tidak kenal cecak? Anak kecil saja tahu, ya kan? Kok bisa sih hewan yang satu ini dijadikan simbol unik oleh masyarakat Suku Batak? Kalian pasti terheran-heran bukan? Padahal cecak kan menggelikan, terus banyak yang beranggapan bahwa cecak merupakan hewan pembawa sial. Kok malah jadi simbol unik sih?
Cecak atau biasa kita sebut cicak merupakan  salah satu hewan melata yang cukup terkenal  di kalangan anak-anak, ditambah lagi dengan lagu “cicak cicak di dinding” siapa sih yang tidak hapal dengan lirik lagu tersebut? Dari dulu lirik dan iramanya tidak berubah sama sekali kok, mungkin pada kata “hap” nya yang sedikit diulang-ulang untuk membuat anak-anak terhibur.
Selain lagunya, leluhur masyarakat Suku Batak meyakini cecak atau yang disebut dengan boraspati sebagai simbol kebijaksanaan dan kekayaan.


Tahukan kalian Ruma Bolon? Rumah tradisional Batak ini memiliki ciri khas pada dindingnya yang kaya ukiran. Selain sebagai dekorasi, gorga memiliki nilai filosofi bagi suku Batak. Salah satunya adalah ukiran cicak atau disebut juga dengan ‘gorga boraspati’ yang merupakan simbol kebijaksanaan dan kekayaan. 
Ukiran cicak selalu menghadap ukiran 4 payudara (adop-adop) dimana setiap adop-adop mempunyai artinya masing-masing. Adop-adop yang pertama sebagai simbol kesucian, adop-adop yang kedua sebagai simbol kesetiaan. Adop-adop yang ketiga sebagai simbol kesejahteraan, serta adop-adop yang keempat sebagai simbol kesuburan wanita.

Munculnya filosofi tersebut bermula dari pengamatan leluhur masyarakat Suku Batak terhadap pola hidup cicak yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Cicak bisa hidup di lantai, di dinding, di lorong, di atap dan di mana saja. Dalam cengkeraman kucing pun, cicak bisa meloloskan diri dengan melepas umpan ekor pengelabu.
Leluhur masyarakat suku Batak berharap generasi penerusnya harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya di manapun ia berada. Seperti kita ketahui, masyarakat Suku Batak kebanyakan merantau ke daerah lain. Maka diharapkan di daerah perantauannya Suku Batak harus dapat beradaptasi dengan lingkungan dan dengan masyarakat setempat. Sehingga akan tetap bertahan, bagaimana pun situasi dan kondisi yang dihadapinya.
Filosofi itu juga yang diterapkan dalam pergaulan masyarakat Suku Batak. Harus dapat bergaul dengan siapa saja dan menyikapi dengan bijak perbedaan-perbedaan yang ada dalam suatu lingkungan, sehingga pada akhirnya bisa hidup di mana saja. 
Hal tersebut terbukti dengan kekerabatan masyarakat Suku Batak yang masih sangat kuat sampai saat ini. Ketika orang Batak baru pertama kali berkenalan satu dengan yang lainnya, maka yang akan dicari terlebih dahulu adalah hubungan kekerabatan di antara mereka.
Selain itu, bagi masyarakat Suku Batak yang mata pencahariannya adalah bertani, kemunculan cicak di lahan pertanian ladang dan sawah diyakini sebagai pertanda tanaman akan tumbuh subur. Semakin sering cicak muncul, tanaman semakin subur, sehingga dapat dipanen dengan hasil yang memuaskan. Keanekaragaman suku memang memperkaya budaya bangsa.
Beda halnya dengan Suku Batak, cecak itu dikenal dengan mitos lain yang membuat hati selalu was-was. Ada apa sih? Konon masyarakat Suku Jawa beranggapan bahwa kejatuhan cecak ini dianggap sebagai  pertanda buruk akan datang musibah atau mara bahaya, misalnya:
-          Kejatuhan cecak pertanda akan mendapat sial dalam hidup
-          Kejatuhan cecak akan kehilangan sang pacar
-          Kejatuhan cecak rejeki diambil orang
-          Ada anggota keluarga yang akan meninggal
Bahkan, bukan hanya kejatuhan cecaknya saja yang bikin sial, kotorannya pun juga. Kejatuhan kotoran cecak berarti akan sakit. Udah dapet baunya, dapet sialnya juga pula, benar-benar dirugiin banget yak? Kalau hal ini menimpa kita, mitos tentang cecak jatoh ini benar adanya. Cecak benar-benar pembawa mara bahaya. Tapi mitos ini sebaiknya jangan dianggap serius ya, dikhawatirkan akan memberikan sugesti yang buruk bagi hidup kita.
Pertanyaannya : Kenapa cecak/cicak bisa jatuh? Hayooo...
Sumber: Abang

2.   Jangan Menyapu di Malam Hari
Kenapa sih tidak boleh menyapu malam-malam? Konon katanya jika kita menyapu pada malam hari, nanti rezekinya seret atau kebuang. Kok bisa ya? Mitosnya sih seperti itu. Jadi kalau kita menyapu itu kan membawa kotoran yang ada didalam rumah ke luar, kalau seandainya kotoran itu sebuah rezeki, itu berarti kita membuang rezeki yang kita punya dong, ya kan? Yaudah, jangan nyapu kalau gitu, kan katanya buang rezeki. Hei, bukan seperti itu maksudnya, ada banyak waktu  menyapu mulai dari pagi, siang ataupun sore sebelum matahari terbenam, kenapa harus malam hari? padahal sebelum menjelang malam kita punya banyak waktu untuk menyapu. Lagi pula dahulu itu belum ada penerangan, kalau kita menyapu malam hari, bukan hanya kotoran yang didalam rumah kita saja yang tersapu, bisa saja perhiasan kita yang tidak sengaja jatuh dan tersapu oleh kita, rugi dong kehilangan anting misalnya atau perhiasan lain kebuang karena kita nyapu di malam hari tanpa adanya penerangan. Terus kalau gak sempat nyapu dari pagi sampai sore gimana? Nah, ini dia masalahnya, kalau kita haruskan menyapu malam itu juga karena gak betah menginjak lantai yang berpasir halus, kotorannya “katanya” jangan dibuang, disisihin dibalik pintu, besok pagi baru boleh membuangnya, “katanya” seperti itu. Tapi pernah dengar tidak, konon jika kita menyapu dan menyimpan kotorannya itu dibalik pintu, ada yang mengatakan jika berumah tangga antara pihak laki-laki atau perempuannya akan punya simpanan (selingkuhan gitu). Haduh jadi gimana dong? Yaudah nyapunya tunda jadi besok pagi saja. Salah sendiri tidak bisa menyempatkan diri untuk menyapu sebelum meninggalkan rumah seharian.
Sumber : Mama dan Kakak Sepupu
3.   Kedatangan Kupu-kupu
Siapa sih yang tidak pernah lihat kupu-kupu? Jika dipandang cantik dan indah bukan? Tapi, dibalik kecantikan dan keindahannya, ada monster terselubung yang mendasari diri kupu-kupu tersebut. Hah? Monster? Sebenarnya bukan monster yang seperti kalian pikirkan, monster yang saya maksud disini adalah ulat (karena saya takut ulat, jadi saya sebut dengan monster). Saya sedikit cerita dulu nih tentang pengalaman yang saya alami. Saya pernah kedatangan ulat bulu, dikamar mandi saya, tepat diatas tempat semedi (dibaca=closet) pembawa inspirasi menurut saya. Pagi-pagi saya sudah melakukan semedi sebelum berangkat ke kampus, sekalian mandi, lumayan lama sih untuk mendapatkan suatu pencerahannya saat itu. Awalnya saya biasa saja, dan ketika saya mandi, tanpa saya ketahui sejak tadi diatas saya sudah ada monster yang sepertinya sedang mencari posisi uwenak, dan seketika itu juga saya langsung berteriak ADA MONSTER!!!! Seketika jadi tidak mau mandi dan buru-buru keluar kamar mandi. DILEMA BANGET! Antara ketakutan dan keharusan, akhirnya saya memilih mencuci piring sembari menunggu kepergian ulat bulu yang lagi uglet-uglet. Astagah, sampai saya selesai mencuci piring, ulat itu tak hendak pergi. Waktu yang biasanya mandi 30menit kini menjadi 5menit tanpa arti (memaksakan diri soalnya). Sampai pulang kampus, monster itu masih ada. Kata mama, monsternya mau berubah jangan diusir. Pas saya intip di kamar mandi, ternyata sudah jadi kepompong, berapa jam kemudian saya cek lagi dengan rasa penasaran, ternyata dia sudah tiada. Sedih saat itu, karena tidak bisa melihat perubahannya menjadi kupu-kupu yang seperti apa. Kalau seperti itu tandanya apa yak? Kedatangan kupu-kupu kedalam rumah, banyak yang bilang kalau akan kedatangan tamu dalam waktu dekat. Itu saja sih yang saya tahu, tapi kalau kupu-kupunya masuk terus keluar lagi, berarti tamunya tidak jadi datang. Jika kupu-kupu raksasa yang datang, berarti tamu berbadan besar yang akan datang (bukan badan yang besar sebenarnya tapi orangnya yang banyak). Jadi kalau ada kupu-kupu masuk kerumah jangan diusir ya, dibiarin aja sampai dia mau pergi dengan sendirinya.
Sumber: Mama, Abang, Kakak Sepupu
4.   Meniup Seruling Malam Hari
Ngapain coba main seruling malam-malam, lagi hobi atau baru pertama kali bisa main seruling? Itu yang pernah saya alami. Waktu saya kelas 4 atau 5 SD ada pelajaran seni budaya yang mengharuskan muridnya untuk bisa memainkan alat musik.  Seruling salah satu alat musik yang bisa dikatakan paling murah harganya saat itu, selain murah seruling juga praktis dibawa kemana-mana karena tidak berat. Pemula nih ceritanya punya seruling, belajar memainkannya sampai lupa waktu, sangking lagi asik-asik nya bisa mainin seruling, jadi bawaannya mau niup terus. pas lagi mau ngambil serulingnya dimalam hari, mama malah melarang, katanya jangan main seruling malam-malam, nanti datang ular. Namanya juga anak SD kalau ditakuti seperti itu ya pasti takut juga. Sejak itu saya tidak pernah memainkan seruling saat malam hari.
Baru-baru ini saya menemukan seruling jaman SD dulu, bentuk dan suaranya masih sama tidak berubah sama sekali. Seketika saya ingat kalau tidak boleh memainkan seruling pada malam hari, nanti datang ular. Sekarang saya mengerti mengapa mama melarang saya meniup seruling malam hari, karena sudah malam dan  mengganggu tetangga sekitar yang ingin beristirahat, kalau soal ularnya gimana? Kan di India gitu kalau niup seruling ular bisa muncul.
Pertanyaanya : Ular bisa mendengar atau tidak?
Sumber: Mama
5.   Jangan Bangun Tidur Siang-siang
Anak muda jaman sekarang, susah banget kalau disuruh bangun pagi, iya kan? Ngaku hayoo...
Jujur saya termasuk dalam kategori malas bangun pagi (jangan dicontoh ya buat adik-adik yang lain). Padahal dari dulu, dari saya masih kecil mama selalu menyuruh saya bangun subuh, sekitar jam 5 atau jam 6 pagi lah. Kalau belum bangun, saya akan kena omelan. Beruntungnya saat itu saya selalu masuk pagi saat sekolah, jadi mau tidak mau jam 6 sudah harus bangun dan segera siap-siap. Nah ketemu hari libur nih, waktu nya bangun siang. Tapi tetap saja disuruh bangun pagi-pagi, digangguin sampai benar-benar bangun. Kenapa sih? Gangguin orang lagi mimpi indah tahu. Jadi maunya cuman mimpi doang nih? Gak mau jadi kenyataan?

Kata mama jangan bangun siang-siang nanti rejekinya di patuk ayam. Kenapa? Konon katanya jika kita bangun lebih awal sebelum matahari terbit dan ayam berkokok, rejeki kita akan lebih banyak dibanding kita bangun saat matahari mulai terbit karena kita sudah melakukan banyak aktifitas terlebih dahulu dibanding yang bangunnya siang. Seorang pekerja yang bangunnya siang, dia akan terburu-buru datang kekantor dibanding yang sudah bangun lebih awal, bahkan jika menaiki kendaraan seperti kereta misalnya, orang yang bangun lebih siang bisa saja ketinggalan kereta dan harus menunggu kereta berikutnya, seharusnya kereta sebelumnya itu yang membuat dia tidak terlambat untuk berkerja, yah pokoknya gambarannya seperti itu lah.

Minggu, 12 Maret 2017

Berpikir atau Bernalar, Intuisi dan Naluri (Insting)

BERPIKIR atau BERNALAR
Berpikir merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia berpikir untuk menemukan pemahaman atau pengertian pembentukan pendapat, dan kesimpulan atau keputusan dari sesuatu yang dikehendaki (Achmadi, 1998). Definisi yang paling umum dari berpikir adalah berkembangnya ide dan konsep (Bochenski, dalam Surisumantri (ed), 1983:52) di dalam diri seseorang. Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Kita berpikir saat memutuskan barang apa yang akan kita beli di toko. Kita berpikir saat mencoba memecahkan ujian yang diberikan di kelas. Kita berpikir saat menulis artikel, menulis makalah, menulis surat, membaca buku, membaca koran, merencanakan liburan, atau mengkhawatirkan suatu persahabatan yang terganggu.
Menurut Depdiknas, penalaran adalah “cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis, proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip. Sedangkan, ilmiah berpendapat bahwa penalaran merupakan cara berpikir spesifik untuk menarik kesimpulan dari premis-premis yang ada.
Menurut Gorys Keraf, penalaran (reasoning, jalan pikiran) adalah suatu proses berpikir yang menghubungkan fakta-fakta untuk memperoleh kesimpulan yang logis. penalaran tidak hanya dapat dilakukan dengan mempergunakan fakta-fakta yang polos tetapi penalaran juga dapat menggunakan fakta-fakta yang berbentuk pendapat atau kesimpulan.
Berpikir (Penalaran) adalah sebuah pemikiran untuk dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Berpikir dilakukan sebelum seseorang menarik kesimpulan dari sebuah gagasan , maupun dalam pengambilan keputusan. Sedangkan bernalar dilakukan setelah proses berpikir itu dilakukan. Ketika sesorang menalarkan sesuatu, maka seseorang tersebut akan mendapatkan sebuah pemikiran dimana pemikiran tersebut adalah sesuatu kesimpulan masalah yang sedang dihadapi. Contoh saja kalau kita sedang berkendara dan terjebak di derasnya hujan, apakah yang akan kita lakukan? Disitulah nalar kita bekerja. Mencari sebuah solusi agar kita bisa terhindar dari derasnya hujan dengan cara memikirkan sesutu yang bisa dipakai untuk berteduh. Tetapi tidak semua berpikir adalah bernalar. Kegiatan berpikir yang bukan bernalar misalnya mengingat-ingat sesuatu dan melamun.
Jenis – jenis berpikir atau bernalar
a.       Penalaran Induktif
Penalaran induktif diartikan sebagai proses berpikir untuk menarik
kesimpulan dari hal-hal spesifik menuju ke hal-hal umum.
b.      Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berdasarkan aturan yang disepakati atau hal-hal umum menuju ke hal-hal spesifik.
c.       Penalaran Matematika
Penalaran dalam tingkat operasional formal yaitu:
-          Penalaran konservasi
Siswa memahami bahwa kuantitas sesuatu itu tidak berubah karena mengalami perubahan bentuk.
-          Penalaran proporsional
Penalaran proporsional adalah aktivitas mental yang mampu memahami relasi perubahan suatu kuantitas terhadap kuantitas yang lain memalui hubungan multiplikatif.
-          Pengontrolan variabel
-          Penalaran probabilistik
Terjadi pada saat seseorang menggunakan informasi untuk memutuskan apakah suatu kesimpulan benar atau tidak.
-          Penalaran koresional
Didefinisikan sebagai pola pikir yang digunakan seorang anak untuk menentukan hubungan timbal balik antarvariabel
-          Penalaran kombinatorial
Kemampuan untuk mempertimbangkan seluruh alternatif yang mungkin pada suatu situasi tertentu
d.      Penalaran Proporsional
Penalaran proporsional adalah penalaran tentang pemahaman keserupaan struktur dua relasi dalam masalah proporsional.
e.       Berpikir alamiah
Adalah pola penalaran yang berdasarkan kebiasaan sehari-hari dari pengaruh alam sekelilingnya , misal; penalaran tentang panasnya api yang dapat membakar jika dikenakan kayu pasti kayu tersebut akan terbakar.
f.       Berpikir ilmiah
Adalah pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan cermat, misal; dua hal yang bertentangan penuh tidak dapat sebagai sifat hal tertentu pada saat yang sama dalam satu kesatuan.
g.      Berpikir autistik
Contoh berpikir autistik anatara lain adalah mengkhayal, fantasi, atau wishful thinking. Dengan berpikir autistik seseorang melarikan diri dari kenyataan, dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis
h.      Berpikir realistik
Berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata, biasanya disebut dengan nalar (reasoning). Floyd L. Ruch (1967) menyebutkan ada tiga macam berpikir realistik, antara lain:
1)      Berpikir Deduktif
Deduktif merupakan sifat deduksi. Kata deduksi dari kata Latin deducere (de berarti “dari”, dan kata ducere berarti ‘mengantar’,’memimpin’). Dengan demikian, kata deduksi yang diturunkan dari kata itu berarti ‘mengantar dari satu hal ke hal lain. Sebagai suatu istilah dalam penalaran, deduksi merupakan proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari proposisi yang sudah ada, menuju proposisi baru yang berbentuk kesimpulan (Keraf, 1994:57)
Macam-macam berpikir (penalaran) deduktif diantaranya :
v Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contoh : Semua manusia akan mati Amin adalah manusia Jadi, Amin akan mati (konklusi / kesimpulan)
v Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah samasama diketahui.
Contoh :
- Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
- Pada malam hari tidak ada matahari
- Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis
2)      Berpikir Induktif
Induktif artinya bersifat induksi. Induksi adalah proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi atas fenomenafenomena yang ada. Karena semua fenomena harus diteliti dan dievaluasi terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh ke proses penalaran induktif, proses penalaran itu juga disebut sebagai corak berpikir ilmiah. Namun, induksi tidak akan banyak manfaatnya jika tidak diikuti oleh proses berpikir deduksi. Berpikir induktif ialah menarik suatu kesimpulan umum dari berbagai kejadian (data) yang ada di sekitarnya. Dasarnya adalah observasi. Proses berpikirnya adalah sintesis. Tingkatan berpikirnya adalah induktif. Jadi jelas, pemikiran semacam ini mendekatkan manusia pada ilmu pengetahuan. Tepat atau tidaknya kesimpulan (cara berpikir) yang diambil secara induktif ini terutama bergantung pada representatif atau tidaknya sampel yang diambil, yang mewakili fenomena keseluruhan. Makin besar jumlah sampel yang diambil, makin representatif dan makin besar taraf validitas dari kesimpulan itu, demikian juga sebaliknya. Taraf validitas kebenaran kesimpulan itu masih ditentukan pula oleh obyektivitas dari si pengamat dan homogenitas dari fenomena-fenomena yang diselidiki (Purwanto, 1998:47-48).
Contoh penalaran induktif :
Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Ikan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : semua hewan berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Macam – macam penalaran induktif
v  Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contoh :
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jadi, jika ada udara makhluk hidup akan hidup.
v  Analogi
Analogi adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya. Kesimpulan yang dimbil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
Contoh :
Nina adalah lulusan Universitas Gunadarma
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
3)    Berpikir evaluatif
Berpikir evaluatif ialah berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan. Dalam berpikir evaluatif, kita tidak menambah atau mengurangi gagasan. Kita menilainya menurut kriteria tertentu (Rakhmat, 1994). Perlu diingat bahwa jalannya berpikir pada dasarnya ditentukan oleh berbagai macam faktor. Suatu masalah yang sama mungkun menimbulkan pemecahan yang berbeda-beda pula. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya berpikir itu antara lain, yaitu bagaimana seseorang melihat atau memahami masalah tersebut, situasi yang tengah dialami seseorang dan situasi luar yang dihadapi, pengalaman-pengalaman orang tersebut, serta bagaimana intelegensi orang itu.
Selain jenis-jenis berpikir yang telah disebutkan di atas, masih ada pendapat lain dari beberapa ahli.
a.       Morgan dkk. (1986, dalam Khodijah, 2006: 118) membagi dua jenis berpikir, yaitu;
► Berpikir autistik (autistic thinking) yaitu proses berpikir yang sangat pribadi menggunakan simbol-simbol dengan makna yang sangat pribadi, contohnya mimpi.
►Berpikir langsung (directed thinking) yaitu berpikir untuk memecahkan masalah.
b.      Menurut Kartono (1996, dalam Khodijah, 2006:118) ada enam pola berpikir, yaitu :
► Berpikir konkrit, yaitu berpikir dalam dimensi ruang, waktu, dan tempat tertentu.
► Berpikir abstrak, yaitu berpikir dalam ketidakberhinggaan, sebab bisa dibesarkan atau disempurnakan keluasannya.
► Berpikir klasifikatoris, yaitu berpikir menganai klasifikasi atau pengaturan menurut kelas-kelas tingkat tertentu.
►Berpikir analogis, yatiu berpikir untuk mencari hubungan antarperistiwa atas dasar kemiripannya
► Berpikir ilmiah, yaitu berpikir dalam hubungan yang luas dengan pengertian yang lebih komplek disertai pembuktian-pembuktian.
► Berpikir pendek, yaitu lawan berpikir ilmiah yang terjadi secara lebih cepat, lebih dangkal dan seringkali tidak logis.
c.       Menurut De Bono (1989 dalam Khodijah, 2006:119) mengemukakan dua tipe berpikir, sebagai berikut:
► Berpikir vertikal, (berpikir konvergen) yaitu tipe berpikir tradisional dan generatif yang bersifat logis dan matematis dengan mengumpulkan dan menggunakan hanya informasi yang relevan.
► Berpikir pendek Berpikir lateral (berpikir divergen) yaitu tipe berpikir selektif dan kreatif yang menggunakan informasi bukan hanya untuk kepentingan berpikir tetapi juga untuk hasil dan dapat menggunakan informasi yang tidak relevan atau boleh salah dalam beberapa tahapan untuk mencapai pemecahan yang tepat.
d.      Menurut Evans (1991)
      Berpikir kreatif adalah suatu aktivitas mental untuk membuat hubungan-hubungan (conections) yang terus menerus (kontinu), sehingga ditemukan kombinasi yang “benar” atau sampai seseorang itu menyerah.

INTUISI
Intuisi adalah daya atau kemampuan mengetahui atau memahami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari; bisikan hati; gerak hati (KBBI)
Secara umum, intuisi yang kita kenal adalah “perasaan” (gut feeling) yang menuntun kita mengambil keputusan tanpa proses rasionalisasi yang rumit. Ternyata pendapat para ahli tentang intuisi juga tidak terlalu berbeda jauh.
Lynn B Robinson dalam artikelnya “Intution in Business” yang muncul di The Harbinger (Nov 17,1998) mengatakan, salah satu definisi intuisi adalah tindakan atau pengetahuan yang tidak melalui proses rasionalisasi. Ia juga menyebutkan intuisi sebagai kemampuan untuk menebak secara akurat.
Gary Zukav, penulis The Dancing Wu Li Maters, An Overview Of the New Physics dan Seats of Soul, mendefinisikan intuisi sebagai pedoman nonfisik yang mengarahkan kita untuk mencapai tujuan  hidup kita. Intuisi bisa datang dalam berbagai bentuk, antara lain melalui visualisasi dalam otak kita, atau ide yang membuat kita berteriak “aha”, atau melalui perubahan fisik (perubahan energi, rasa, pengalaman).
Dalam kamus online Wikipedia, intuisi diartikan sebagai kemampuan untuuk memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sedangkan menurut Nasution, intuisi adalah kemampuan mental untuk menemukan hipotesis pemecahan masalah tanpa melalui langkah-langkah analisis.
Sementara itu dalam Merriam Webster’s Collegiate Dictionary, intuisi diartikan sebagai pemahaman segera atau kognisi segera (immediate apprehension or cognition)

CONTOH INTUISI
1.      Immediate apprehension/ direct knowing/ innate knowing
Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata,di dalam buku itu ditemukan keterangan yang dicari-carinya selama bertahun-tahun.
2.      The unconscious mind
Seorang sopir kendaraan yang mengetahui sesuatu tentang kendaraannya di jalan secaraotomatik tanpa proses menemukan fakta logis lebih dahulu, misalnya mengukur besar-kecilnya atau harus ke kanan atau kiri.
3.      Heart intelligence
Misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata di sana ia menemukan penemuan besar yang mampu mengubah hidupnya.Mengikuti kata hati ketika tiba-tiba seseorang tidak jadi berangkat ke luar kota naik pesawat, dan ternyata pesawat yang ia tumpangi beberapa jam kemudian mengalami kecelakaan.
4.      Direct perception
Misalnya, seseorang merasa akan mendapatkan telepon dari seorang sahabat karibnya,dan ternyata beberapa menit kemudian ia mendapatkan teleponnya berdering dan kabar  baiknya telepon itu ternyata dari sahabat karib yang ia tunggu-tunggu dari tadi.
5.      Knowledge by acquaintanceBerdasarkan pengalaman yang pernah dialami oleh seorang penanam saham, ia harus memutuskan apakah perusahaan “X” merupakan investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang? Nah dari pengalaman-pengalaman sebelumnya ia menanam saham di beberapa perusahaan,semestinya dia tahu keuntungan dan kerugiannya, sehingga selain menggunakan analisa berpikir dan penalaran, maka dia juga menggunakan intuisi untuk memutuskan apakah sebaiknya ia berinvestasi di perusahaan “X” atau tidak.

NALURI (INSTING)
Naluri atau insting adalah pembawaan alami yang tidak disadari atau tidak perlu dipelajari karena memang sudah bawaan (fitrah atau kodrat) dari Sang Pencipta, yang mendorong untuk berbuat sesuatu, dan terdapat pada semua jenis makhluk hidup, baik itu hewan maupun manusia. Biasanya kata naluri digunakan untuk menunjukkan sesuatu berupa pembawaan khas suatu makhluk atau berupa kasih sayang induk pada anaknya, tetapi kata insting lebih sering dipakai untuk menunjuk kemampuan khusus tertentu pada hewan atau manusia.
Contoh :
-          Naluri keibuan ataupun naluri kebapakan akan muncul dengan sendirinya.
-          Secara naluri seorang ibu pasti memiliki kasih sayang dan ikatan batin dengan anaknya.
-          Sepasang suami-istri secara naluri pasti akan melakukan hubungan badan meski mereka tidak pernah mempelajarinya.
-          Secara naluri laki-laki tertarik dengan perempuan, begitu pula sebaliknya.
-          Secara naluri induk ayam akan melindungi anaknya.
-          Secara naluri laki-laki memiliki sifat maskulin, sedangkan perempuan memiliki sifat feminim.
-          Anjing pelacak polisi memiliki insting yang sangat tajam dalam mencari sesuatu.
-          Pada diri manusia ada insting hewani yang harus dikendalikan dengan benar.
Dalam psikoanalisis, naluri dianggap sebagai tenaga psikis bawah sadar yang dibagi atas naluri kehidupan (eros) dan naluri kematian (thanos).
a.       Insting Hidup (Life Instinct)
Insting hidup disebut juga Eros adalah dorongan yang menjamin survival dan reproduksi, seperti lapar, haus dan seks. Bentuk energi yang dipakai oleh insting hidup itu disebut “libido”. Insting seksual yang dikemukakan Sigmund Freud  bukan hanya untuk satu insting saja, melainkan sekumpulan insting-insting, karena ada bermacam-macam kebutuhan jasmaniah yang menimbukan keinginan-keinginan erotis.
b.      Insting Mati (Death Instinct)
Insting mati disebut juga Thanos atau insting-insting merusak (destruktif). Kenyataanya bahwa tiap orang itu pada akhirnya akan mati. Inilah yang menyebabkan Freud merumuskan bahwa “Tujuan semua orang hidup adalah mati” (1920). Suatu derivatif insting mati yang terpenting adalah dorongan agresif. Sifat agresif adalah pengrusakan diri yang diubah dengan obyek subtitusi.
Insting hidup dan insting mati dapat saling bercampur, saling menetralkan. Makan misalnya merupakan campuran dorongan makan dan dorongan destruktif, yang dapat dipuaskan dengan menggigit, mengunyah dan menelan makanan.

Sabtu, 11 Maret 2017

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar

MATEMATIKA & ILMU ALAMIAH DASAR
RIKAYANTI/16516415/1PA12

Apasih yang kita ketahui dari Matematika & Ilmu Alamiah Dasar itu? Banyak beranggapan bahwa matematika merupakan ilmu menghitung yang  berurusan dengan angka, dan Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan ilmu yang berhubungan dengan kehidupan alam sekitar. Disisi lain yang perlu kita ketahui bahwa Matematika merupakan cikal bakal dari SAINS, dan Ilmu Alamiah Dasar merupakan pengetahuan tentang konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi.
Tahukah kalian bahwa ternyata Ilmu Matematika itu berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan Alam. Kok bisa? Sedikit ulasan mengenai peranan matematika dalam sains dalam sejarahnya manusia mulai menulis dan berhitung dalam waktu bersamaan, dimulai sejak kurang lebih 10.000 atau 12.000 tahun silam. Dimana tulisan merupakan symbol dari pikiran/imajinasi. Berhitung awalnya berupa relasi korespondensi satu-satu antara obyek (yang dihitung) dengan jari tangan, ketika jari tidak cukup banyak, digantikan dengan benda seperti kerikil/batang. Ketika benda-benda itu cukup banyak, perannya digantikan dengan tulisan (angka). Sejak awal, matematika merupakan alat untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan komputasi. Sehingga dalam perkembangannya, matematika mutlak dibutuhkan dalam SAINS/IPA/IAD. Tanpa matematika, IPA tidak akan berkembang, karena sebelum melibatkan matematika, sains hanya mengandalkan metode induksi (eksperimen) sedangkan matematika menggunakan metode deduksi (perhitungan matematik/statistik) yang sangat handal untuk keperluan pemodelan dan rekonstruksi gejala alam dan perilakunya.

Tujuannya Apa sih?
Kenapa kita harus mempelajari Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar? Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar ditujukan untuk mahasiswa non-MIPA agar mahasiswa memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) serta mampu memperoleh dan memahami pengetahuan yang ada yang termasuk ke dalam bidang Pengetahuan Alam dan Teknologi (IPTEK).

Ruang Lingkup IAD
-          Perkenalan dengan IPA
-          Peranan ilmu pengetahuan dalam perkembangan teknologi
-          Dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kehidupan sosial
-          Ilmu pengetahuan, teknologi dan masalah kelangsungan hidup.

SAINS
Pengetahuan  zaman kuno (non ilmiah) >< sekarang (ilmiah)

Pengetahuan ilmiah memiliki kriteria:
-          Objektif
-          Metodik
-          Sistematik
-          Berlaku umum

Cara memperoleh pengetahuan :
-          Prasangka
-          Intuisi
-          Trial and Error

IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
Manusia dapat menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi karena akal budinya dan rasa ingin tahu  manusia yang berkembang. Karena berlangsung berabad-abad, maka terjadi akumulasi pengetahuan, sehingga terjadi perbendaharaan pengetahuan. Produk IPTEK itu banyak yang mensejahterahkan manusia (Handphone, Lampu, dll) dan ada yang menghancurkan  kehidupan (nuklir, internet yang disalah gunakan)

MITOS

Mitos juga timbul dari rasa ingin tahu, tetapi mengalami keterbatasan akal (rasio) dan keterbatasan indera sehingga manusia mereka-reka jawaban di dalam alam pikirannya sendiri. contohnya : jangan bangun tidur siang-siang, nanti rezekinya di patuk ayam.